Males Boleh, Tolol Jangan

Males boleh, tolol jangan


Sebenernya, ini self reminder buat diri gue sendiri. Karena gue rasa, gue adalah salah satu manusia termalas yang ada di muka bumi versi netizen.  Males versi gue bukan cuma males mandi pas hari libur, males gerak, males ini, itu. Tapi males yang paling parah adalah males memulai sesuatu.

Tapi, emang bener kata pepatah,

Pengalaman adalah guru terbaik

Coba kita ingat lagi, berapa kali kita tidak terjebak oleh masalah yang sama karena pengalaman?. Berapa banyak masalah yang sudah mendewasakan kita?. Berapa banyak masalah yang menguatkan kita?. Bukankah hidup adalah soal pilihan?, Lalu tidakkah kita belajar dari pilihan yang telah kita buat sebelumnya?.

Sederhananya, anggap saja sebuah latihan adalah sedikit pengalaman, dan coba lihat, orang orang cerdas yang dihasilkan oleh latihannya, orang-orang sukses yang membuat sejarah karena pengalamannya.

Kemudian, belajarlah dari pilihan sebelumnya, berapa banyak peluang yang telah di sia-siakan hanya karena malas?, Berapa banyak waktu yang terbuang percuma?. Dan, akankah kita mengulangi semua itu?.

Jika masih, tetaplah konsisten dengan kemalasan tersebut, tetapi mulailah untuk menjadi kreatif. Mulailah untuk menyelesaikan masalah dengan cara semudah mungkin. Menyelesaikan tugas dengan cara secepat mungkin.

Salah satu quotes yang sangat menginspirasi dari Dahlan Iskan,

Setiap manusia punya jatah gagal, maka habiskan jatah gagal anda di usia muda -  Dahlan Iskan
Jadi, saya juga punya motivasi sendiri dari kalimat itu,
Setiap manusia punya jatah malas, maka habiskan jatah malas anda secepat mungkin, Males boleh, tolol jangan - Caesar Kurniawan
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, kepada-Nya saya mohon ampun. Wassalam.
Lanjut!

Apa Adanya




"Apa adanya aja deh"

Ngomong soal apa adanya, yang terlintas adalah soal negasi dari itu. Dari itu, apa adanya. Dibuat-buat. Jadi apa adanya adalah bualan yang sering kita lakukan. Pembohongan yang sering kita tulis. Bualan yang sering kita baca.

Apa adanya adalah kesesuaian hati dan otak, keserasian perasaan dan logika, sejalannya rasa dan kata. Apa adanya adalah putaran bumi pada porosnya, selain itu, bisa dibilang bukan.
Apa adanya adalah masalah memberanikan diri melawan gengsi.
Apa adanya adalah wujud syukur terbaik kepada Sang Maha Segala.
Apa adanya adalah memberi tanpa meminta.
Apa adanya, adalah manusia dengan seluruh munafiknya, berusaha melawan dengan cinta terhadap Tuhannya.
Apa adanya, adalah pilihan yang kita pilih.

Setelah itu, berusahalah menghindari apa adanya,
Berusahalah menjadi lebih baik.
Berusahalah menjadi hamba yang menghamba.
Berusahalah menjadi pemimpin yang mau dipimpin. 
Berusahalah menghindar dari apa adanya dengan apa adanya.


Palembang, 21 Mei 2015
Lanjut!