Halooo sahabat blogger. Akhir-akhir ini gue jarang ngeposting nih, tapi sebisa mungkin gue sempetin buat nulis di blog ini. Naaah masalah yang sering gue perhatiin akhir-akhir ini yaitu aparat keamanan kita. Yap, kalo denger kata Polisi lalu lintas, apa sih yang ada dalem benak kalian?. Pasti mayoritas keinget peluit, sapaan, surat tilang, dan uang yang dipinjem sama Si oknum.
Jadi setiap pagi pas mau berangkat kuliah, jalanan yang gue lewatin selalu macet. Oleh anak SMA, bapak-bapak yang mau nganterin anaknya, mobil-mobil dengan kelaksonnya yang merdu. Yap, semua itu udah jadi sarapan pagi gue sebelum ke kampus.
Nah terlepas dari itu semua, setiap paginya mata gue selalu terpusat pada aparat keamanan lalu lintas. Dengan rompi hijaunya, peluit di tangannya, si bapak pede banget show di jalanan setiap pagi. Belum lagi ada yang pake kacamata item, megang Handie Talkie, ditambah cincin batu akik yang super mengkilap. Udah ah, tar si bapak ke-GR-an. Yang gue perhatiin lagi, anak-anak SMA dan mayoritas pengendara sepeda motor di jalan selalu ngejauh dari si bapak. Lo tau maksud gue.
Dari sono timbul tanda tanya besar di otak gue.
INI POLISI APA PREMAN SIH ?
Aparat yang seharusnya punya citra buat jadi pembela masyarakat, malah jadi sebaliknya di mata masyarakat. Gue gak memungkiri bahwa masih banyak polisi polisi yang punya nurani baik di Negara ini. Tapi itu semua tertutup oleh selimut penyelewengan hak yang dilakukan oleh mayoritas anggota kepolisian Indonesia. Di mata masyarakat awam, polisi menjadi penjahat berseragam yang mengintai mereka di setiap lampu merah dan persimpangan jalan. Lampu merah seakan menjadi tambang emas bagi oknum yang merusak citra polisi di mata masyarakat.
Sebenernya gue gak bermaksud memandang sebelah mata ataupun menjatuhkan pihak kepolisian Negeri ini. Gue cuma prihatin dengan salah satu dari sekian banyak masalah sosial di Indonesia yang sekarang sudah jadi kebiasaan. Semoga kedepannya, aparat benar-benar menjadi pembela rakyatnya dan Pelindung bangsanya.